Sunday, August 30, 2020

Sinergritas Milenial

Naja ‘Arofatul ‘Adila, Siswa SMAN 1 Rejotangan

Apa kabar teman-temanku semua? Semoga kalian senantiasa baik-baik saja di tengah pandemi seperti saat ini. Sebagai milenial yang unggul tentunya harus tetap produktif meskipun semua terbatas di era new nomal saat ini. Bertepatan pada bulan Agustus ini Indonesia tercinta merayakan  hari jadinya yang ke 75 tahun yang artinya Indonesia sudah merdeka sejak 75 tahun yang lalu. Menurut kalian apa sih kata merdeka itu? kebanyakan kaum milenial saat ini belum mengerti apa kata merdeka itu. Menurut opini saya kata merdeka itu yakni kita bebas memilih dan berpendapat, yang artinya tidak ada yang membatasi kita untuk tetap berkarya.

Kita sebagai kaum milenial dituntut untuk selalu berkarya dengan apa yang kita bisa. Kebanyakan milenial sekarang belum bisa menemukan bakat mereka, anehnya di negeri sekaya ini tapi generasi milenial kita belum bisa menemukan ide mereka. Negara kita bisa dibilang masih menjadi negara yang tertinggal di berbagai sektor kehidupan. Milenial sekarang mempunyai banyak peluang dalam mengembangkan bakat mereka.  Sehingga Kita  bisa mengambil banyak sektor untuk dijadikan sebuah sasaran.

Akan tetapi generasi milenial sekarang lebih memilih menghabiskan waktu dengan bermain gadget  yang cenderung membuang-buang waktu saja. Memang bukan tanpa alasan pengaruh globalisasi kini sangat berdampak pada pola pikir generasi milenial. Sebagai akibat dari penggunaan gadget saat ini bisa kita lihat seperti merebaknya game online, Tik Tok, Instagram, dan Youtube.

Keberadaan gadget saat ini memang sangat menguntungkan bagi perusahaan teknologi. Di era globalisasi seperti saat ini penggunaan gadget memang sangat berkembang pesat. Bahkan tidak hanya di gunakan oleh kaum milenial saja tetapi juga di gunakan oleh kalangan anak-anak dan orang tua.

Gadget sekarang bukan lagi menjadi kebutuhan tambahan melainkan menjadi kebutuhan pokok. Di era sekarang gadget sudah menjadi tolak ukur masyarakat,  pasalnya semakin mahal harga gadget maka orang tersebut akan dipandang memiliki ekonomi yang tinggi. Selain kecanggihannya yang diincar masyarakat, gadget juga memiliki dampak positif dan negatif di sektor kehidupan.

Selain digunakan untuk menyambung silaturrahmi, penggunaan gadget juga bisa digunakan sebagai sarana hiburan, salah satunya bermain game online. Ya, terkadang dalam beberapa kesempatan dan kebijaksanaan pemakaian game online bisa memiliki nilai positif sebagai media hiburan dikala jenuh dengan tugas sekolah ataupun tugas kantor. Perlu digaris bawahi, penggunaannya harus amat bijaksana.

Game online akhir-akhir ini sangat merebak terutama di Indonesia. Faktor yang mendukung naiknya pamor game online di Indonesia adalah kaum milenial zaman sekarang lebih memilih game online untuk sarana mengisi waktu luang.

Bukan hanya kaum milenial saja, banyak di antaranya anak-anak dan orang tua.  Dampak game online ini sangat lah besar yakni selain menghabiskan kuota juga menjadikan kita malas belajar, tidak membantu orang tua, dan anti sosial.

Game online ini tidak hanya dimainkan secara gratis. Akan tetapi kita mengeluarkan uang untuk membeli item yang kita inginkan. Untuk membeli item kita harus merogoh kantong cukup dalam pasalnya pembelian dalam game ini menggunakan mata uang USD (Dolar Amerika Serikat).

Sebenarnya jika game online ini dimainkan oleh anak-anak tanpa ada pengawasan dari orang tua sangatlah berbahaya. Game online dapat merusak otak anak-anak juga dapat mempengaruhi kejiwaan si anak karena mereka masih labil dalam menguasai emosinya.

Menurut beberapa sumber, game online yang di mainkan oleh anak-anak tanpa pengawasan orang tua berdampak sangat mengerikan. Selain dampak yang ditimbulkan di atas, orang tua juga merasakan dampaknya. Mengutip dari Cirebon.com, Seorang ayah meminjamkan ponselnya kepada anaknya untuk alasan belajar akan tetapi malah digunakan untuk main game online. Ayahnya sampai di rugikan hingga 300 juta rupiah hanya untuk membeli item dalam game online.  Bukan hanya itu saja, melansir dari detik.com, Seorang ibu yang mengeluhkan anaknya menghabiskan uang sampai 11 juta rupiah untuk bermain game online.

Ada juga kasus mengutip dari detik.com, seorang pria pengguna game online mengidap gangguan jiwa dan tangannya terus bergerak padahal tidak lagi main game online. Parahnya pria tersebut sampai di bawa ke rumah sakit jiwa karena terganggu sarafnya.

Selain memiliki dampak negatif ternyata bermain game online juga dapat mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia. Beberapa tim eksport di Indonesia berhasil menjuarai turnamen tingkat dunia.

Salah satu tim dari Indonesia yang menjadi juara dunia PMCO 2019 di Malaysia. Turnamen tersebut diikuti oleh tim-tim perwakilan dari seluruh dunia. Pertandingan tersebut dilakukan selama 1 bulan mulai dari tanggal 29 November sampai 1 Desember. Selain menguras tenaga mereka juga memiliki skill yang sangat tinggi. Tim ini diwakili oleh Made Bagus Pramudita “Zuxxy”, Made Bagus Prabaswara “Luxxy”, Muhammad Albi “Ryzen”, dan Nizar “Microboy”. Meraka berempat bertarung di babak final melawan 16 tim dari penjuru dunia.

Tidak hanya di situ saja meraka berhasil mempertahankan mahkota juara dunia sekaligus menyandang raja di Asia pada turnamen PMWL 2020. Ada satu anggota baru, seorang gadis cantik bernama Mauren gabriella “Alice”. Dia adalah satu-satunya player perempuan dalam turnamen tersebut. 

Tidak hanya PUBG Mobile ada juga dari game online yaitu Mobile Legends yang di wakili oleh tim EVOS Esport berhasil menjadi juara dunia M1 2019. Lucunya waktu final tim EVOS esport melawan tim dari Indonesia juga yaitu RRQ Hoshi. Akan tetapi nasib kurang berpihak di RRQ Hoshi sehingga EVOS Esport keluar menjadi juara dunia. Tim dari EVOS diwakili oleh Donkey, Oura, Wann, Luminaire, dan Vinss.  Bukan hanya dari bidang game online saja, ternyata dari Aplikasi Youtube juga banyak menghasilkan kreator-kreator yang memanggakan bagi Indonesia.

Dilansir dari Suryamalang.com, Atta Halilintar berhasil mendapatkan Diamond Play Button. Atta adalah YouTuber asal Indonesia. Dia menjadi  YouTuber pertama di ASEAN yang mendapatkan penghargaan tersebut.

Tribunnews.com-Suryamalang.com/youtube


    Ternyata penggunaan gadget tidak selalu merujuk ke hal negatif saja tapi juga baanyak memiliki segi positif. Selain bisa di gunakan untuk menghasilkan uang juga bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.

Masih banyak milenial zaman sekarang yang memanfaatkan gadget untuk mencari hal-hal baik contohnya pelajar untuk mencari sumber-sumber belajar. Kita sebagai milenial juga bisa memanfaatkan gadget sebagai sarana bisnis yang tepat.

Nah kita harus menggunakan gadget sebaik mungkin karena kita adalah generasi milenial penerus bangsa yang selalu bergotong royong dan menjunjung nilai Pancasila. Dengan memanfaatkan perkembang teknologi kita bisa berkarya untuk mengharumkan nama Indonesia.


No comments:

Post a Comment